Masa remaja bisa menjadi masa yang menyenangkan namun penuh tekanan, ditandai dengan perubahan yang cepat. Tubuh anak-anak sedang bertransformasi, dan pikiran berkembang untuk memberi jalan bagi transisi menuju masa dewasa. Ini adalah fase yang ditandai dengan anak-anak menggambar ulang batasan pribadi, mengembangkan kemandirian, dan mengeksplorasi identitas baru. Semua perubahan ini tidak mudah bagi remaja dan dapat menimbulkan kebingungan dan kesusahan. Ditambah lagi dengan dunia yang kacau dan tidak dapat diprediksi, kita melihat tren kesehatan mental remaja yang terus menurun di seluruh dunia, sehingga membuat para ahli dan orang tua sangat khawatir.
Anak-anak kita membutuhkan bantuan kita. Kesehatan mental mereka memerlukan perhatian – dari guru, pemerintah, lembaga pendidikan, dan terutama orang tua. Memelihara kesehatan mental remaja memerlukan pendekatan holistik dan 360 derajat terhadap kesehatan dan kesejahteraan mereka secara keseluruhan — tubuh, pikiran, dan jiwa. Hal ini berkaitan dengan apa yang mereka makan, jumlah jam tidur mereka di malam hari , dan seberapa banyak aktivitas fisik yang mereka lakukan, serta tetap terhubung dengan mereka, membantu mereka menemukan tujuan hidup, dan memahami apa yang membuat mereka bersemangat. Semua aspek ini berkontribusi pada transformasi mereka menjadi orang dewasa yang sehat, bahagia, dan fungsional.
Peliharalah Kesejahteraan Mental Mereka
Memahami pikiran seorang remaja dimulai dengan komunikasi yang terbuka. Namun, ketika remaja menegaskan kemandiriannya, komunikasi dengan orang tuanya bisa menurun. Hubungan yang retak ini dapat menyebabkan stres dan kecemasan yang lebih besar bagi remaja yang berjuang dengan masalah kesehatan mental . Berikut beberapa cara sederhana bagi orang tua untuk menjembatani kesenjangan tersebut dan terhubung dengan anak remajanya:
Jujurlah - beri tahu mereka bahwa Anda khawatir: Beri tahu anak Anda bahwa Anda merasakan ada sesuatu yang tidak beres, dan Anda khawatir. Hindari berasumsi atau menebak-nebak apa yang salah. Sebaliknya, beri tahu mereka bahwa Anda ada untuk membantu dan mendukung mereka.
Penawaran meriah
Dengarkan mereka. Menanggapi, bukannya bereaksi: Hadiah terbesar yang dapat kita berikan kepada anak-anak kita adalah perhatian penuh kita. Sebagai orang tua dan wali, kita perlu belajar merespons — bukan bereaksi — terhadap emosi dan ledakan emosi negatif anak. Hal ini akan mendorong mereka untuk terbuka dan berbicara.
Tetap terhubung: Berusahalah untuk menjaga semua saluran komunikasi tetap terbuka dengan anak remaja Anda. Biarkan mereka tahu bahwa Anda ada untuk mereka jika mereka ingin berbicara. Dorong anak remaja Anda untuk menghabiskan waktu bersama keluarga karena hal itu berkontribusi terhadap kesejahteraan. Para peneliti di Penn State University menemukan bahwa menghabiskan waktu bersama keluarga, terutama ayah, mempunyai implikasi penting bagi perkembangan psikologis dan sosial remaja.
Bicarakan segala hal dengan lugas: Orang tua harus memulai percakapan yang jujur dan bertanggung jawab mengenai topik seperti seks dan penyalahgunaan narkoba. Mereka dapat berbagi pengalaman dan kerentanan pribadi mereka untuk menjadikan diskusi lebih pribadi, autentik, dan berdampak. Hal ini akan mendorong anak untuk membuat pilihan yang bertanggung jawab dan menerapkan perilaku sehat.
Aktifkan otonomi mereka: Berdayakan mereka untuk membuat keputusan sendiri dengan membekali mereka dengan informasi, menunjukkan kepada mereka implikasi dari pilihan perilaku yang buruk, dan meyakinkan mereka akan jaring pengaman kasih sayang dan dukungan emosional Anda.
Tetapkan ekspektasi yang realistis: Ekspektasi orang tua membantu remaja memahami batasan mereka, menjaga mereka tetap aman, dan meminta pertanggungjawaban mereka atas tindakan mereka. Jadi, buatlah tetap realistis.
Dukung Kesehatan Fisik Mereka
Pikiran yang sehat memerlukan tubuh yang sehat. Masa remaja adalah masa pertumbuhan dan perubahan yang luar biasa. Tinggi badan anak-anak bertambah, ukuran sepatu mereka bertambah, banyak yang bertambah berat badannya, dan ada pula yang kehilangan berat badan bayi. Faktanya, masa remaja merupakan masa pertumbuhan fisik terbesar kedua setelah masa bayi. Orang tua perlu mendukung pertumbuhan pesat ini dengan makanan dan nutrisi yang padat energi dan kaya protein. Sertakan banyak protein dari sumber nabati dan hewani – telur, lentil, kedelai, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Penuhi dengan karbohidrat kompleks dari biji-bijian dan millet serta sertakan banyak buah dan sayuran (ideal untuk camilan sehat) untuk vitamin, antioksidan, zat besi, dan serat. Pilih produk yang ditanam secara lokal dan musiman untuk memaksimalkan nutrisi dan mendorong anak remaja Anda untuk tetap terhidrasi sepanjang hari.
Melakukan olahraga yang cukup sama pentingnya bagi kesehatan mental remaja dan kesehatan fisik mereka. Dorong anak remaja Anda dengan lembut untuk meninggalkan layar tersebut dan keluar rumah untuk jogging, berlari, atau jalan cepat yang menyegarkan. Dorong mereka untuk berpartisipasi dalam olahraga tim untuk menambah dorongan sosial. Para orang tua dapat bergabung dengan mereka dalam kegiatan ini untuk menjaga motivasi mereka tetap tinggi dan membantu mereka tetap menjalankan rutinitas.
Remaja juga perlu istirahat yang cukup untuk menunjang tumbuh kembangnya yang pesat. Penelitian menunjukkan bahwa remaja yang kurang tidur cenderung mengalami kesulitan di sekolah dan menghadapi risiko depresi. Menetapkan rutinitas sebelum tidur, yang dapat mencakup meditasi relaksasi atau sesi pernapasan, membantu mendapatkan tidur yang nyenyak. Memutar musik atau cerita tidur juga dapat membantu remaja tidur lebih nyenyak.
Mendorong Remaja untuk Memupuk Hubungan Sosial
Memiliki teman sangat penting bagi remaja. Mereka sering menghabiskan waktu berjam-jam untuk berbicara dengan temannya melalui telepon dan cenderung lebih memilih ditemani oleh temannya daripada orang tuanya. Itu bukan hal yang buruk. Mengembangkan hubungan sosial yang positif dengan teman sebaya memberikan remaja rasa memiliki dan penerimaan. Ini meningkatkan kesejahteraan emosional mereka dan membantu mereka mengembangkan keterampilan sosial dan emosional untuk hidup. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Applied Developmental Psychology menemukan bahwa penerimaan teman sebaya pada masa remaja awal juga dikaitkan dengan nilai akademik yang lebih baik.
Jika seorang anak kesulitan menjalin hubungan, orang tua harus mendukung mereka dalam menemukan lingkaran sosial untuk menghindari isolasi. Penelitian telah menghubungkan isolasi sosial dengan kecemasan dan depresi pada remaja dan anak-anak.
Masa remaja adalah masa ketika anak-anak memikirkan apa yang ingin mereka lakukan dan menjadi apa. Orang tua harus mendukung pencarian mereka dan memotivasi mereka untuk menemukan tujuan dalam hidup mereka. Bisa jadi untuk melawan perubahan iklim, menciptakan teknologi berkelanjutan, bekerja di bidang kesehatan masyarakat, atau mengembangkan bakat seni. Penelitian menunjukkan bahwa memiliki tujuan dapat menghasilkan umur panjang dan kesehatan yang lebih baik.
Sumber: Prakriti Poddar. Support your teen’s mental health and wellbeing with a holistic approach. indianexpress.com. New Delhi. Publikasi: 21 Oktober 2023.
WartaKaltim @2023-Jul
Kembangkan Wisata Sungai Samarinda, Hetifah Fasilitasi Kegiatan BISA dan Ngabuburit di Kapal Wisata
posted 34 days agoUMKT Miliki Prodi Baru di Bidang Kedokteran, Hetifah: Selamat Mencetak Dokter Berkualitas Untuk Kaltim
posted 39 days agoPenduduk Kaltim Diberi Formasi Khusus CPNS IKN Tahun 2024. Pemerintah Siapkan Formasi untuk 'Fresh Graduate' dan IKN
posted 42 days agoCair 10 Hari Sebelum Idul Fitri. Pemerintah Resmi Umumkan THR dan Gaji ke-13 ASN Cair 100 Persen
posted 43 days agoSatu-satunya Perempuan Dapil Kaltim di DPR RI, Hetifah: Kita Harus Bekerja Lebih Keras
posted 48 days agoMitra Hijau dan AJI Samarinda Gelar Pelatihan Jurnalistik Liputan Mendalam Isu Transisi Energi
posted 50 days agoGerakan Ekonomi Beli Produk UMKM, Gelar Business Matching UMKM dan PHRI Hasilkan Transaksi Potensial Rp 6,3 Miliar
posted 50 days agoPercepat Transisi Energi Berkeadilan, PW Muslimat NU Kaltim Diskusi Dengan The International Climate Initiative (IKI)
posted 51 days agoLangkah Progresif Pusat Kajian IKN dan SDG’s LP2M Unmul, Gelar Rapat Koordinasi Bahas Isu Strategis
posted 52 days agoMahasiswa Fisip Unmul Hadirkan PT. MHU Bahas Pemberdayaan Masyarakat
posted 53 days agoKPU Balikpapan Gelar Rapat Pleno, Ini Prediksi Calon Anggota DPRD Balikpapan Tahun 2024-2029
posted 53 days agoOtorita IKN bersama Kemsetneg Gelar Setneg Mantul Goes To Campus Universitas Mulawarman
posted 66 days ago2,3 Juta Rekrutmen ASN Tahun 2024, Menteri PANRB Lakukan Evaluasi Seleksi CASN 2023
posted 99 days agoKampung di Kaltim Menerima Rp378 Juta dari Program Penurunan Emisi
posted 103 days agoAwal Tahun 2024, Rektor Unmul Tanam Pohon di IKN
posted 104 days agoIlmuwan Mengklaim Piramida Tertua di Dunia di Gunung Padang Indonesia
posted 104 days agoPercepat Transformasi dan Keterpaduan Layanan Digital Nasional, Kemendagri Akselerasi Aktivasi Identitas Kependudukan Digital
posted 104 days agoBeasiswa LPDP 2024 Tahap 1 Pendaftarannya Dibuka Hari Ini!
posted 107 days agoKemenparekraf Kembangkan Ecotourism, Siap Berdayakan Wisata di Sekitar Nusantara
posted 107 days agoSambut IKN, Bunga Bangsa Hadirkan SMA Terintegrasi
posted 107 days agoYusan Triananda Sosialisasikan Fungsi dan Peranan Forum CSR Kaltim Dalam Kolaborasi Pembangunan
posted 144 days agoWujudkan Pentahelix Kesejahteraan Sosial, Dinas Sosial Kaltim Libatkan Forum CSR Gelar Pertemuan CSR Se-Kaltim
posted 149 days agoSebagai Alat Bantu Kebijakan Kependudukan di Daerah, BKKBN Kaltim Sosialisasikan Siperindu
posted 150 days agoPT. MHU Promosikan Coklat IKN Pada Nusantara Agrifest 2023
posted 153 days agoKepala BPSDM Kemendagri Ungkap Tiga Prasyarat Utama Indonesia Emas 2045
posted 154 days agoJokowi Bilang Tingkat Stres Guru Lebih Tinggi daripada Pekerjaan Lain
posted 154 days agoKPK Melakukan OTT 11 Orang di Kaltim, Tetapkan 5 tersangka termasuk Pejabat BBPJN PUPR
posted 154 days agoTingkatkan Kompetensi Lulusan, Prodi Pembangunan Sosial Fisip Unmul Rubah Kurikulum Kearah Berbasis OBE
posted 155 days agoMenumbuhkan Inspirasi UMKM: Forum CSR Kaltim Bahas Minuman Tradisional Herbal, Manisan Jahe dan Pemasarannya
posted 156 days agoTingkatkan Kinerja, Perusda Melati Bhakti Satya Resmi Menjadi Perseroda
posted 159 days agoPNS dengan Kinerja Buruk, Tahun 2024 Bakal Mudah Dipecat!
posted 159 days agoProf. Rahmawati Didik Masyarakat Kawasan IKN Buat Konten Positif
posted 159 days agoIndonesia Terpilih Anggota Dewan Eksekutif UNESCO 2023-2027
posted 162 days agoSetia P Lenggono Plt. Direktur Ketahanan Pangan Otorita IKN : Pertanian di IKN Harus Menjadi Model Terbaik
posted 165 days agoDikira Punah Spesies Mamalia yang Lama Hilang 62 Tahun Ditemukan di Pegunungan Papua
posted 168 days agoBincang- Bincang Dengan Ketua MPR RI Soal IKN Dalam Perfektif UU Otonomi Daerah
posted 170 days agoForum CSR Kaltim Resmi Dikukuhkan, Menjadi Katalisator Kesejahteraan Sosial Luncurkan Aplikasi E-CSR
posted 171 days agoProdi Ilmu Pemerintahan Fisip Unmul Presentasikan Hasil Penelitian Dalam Seminar Nasional Fraksionalisasi Etnis dan Polarisasi Etnis di IKN
posted 172 days agoHasil Riset: Di IKN Etno-Demografinya Relatif Kondusif Walaupun Fraksionalisasi Etnis Tinggi dan Polarisasi Etnis Slighly High
posted 173 days agoLPB PAMA Banua Etam Latih Public Speaking UMKM Kutim
posted 188 days agoWarga Penerima Uang Ganti Kerugian Lahan di IKN Dibekali Kewirausahaan
posted 194 days agoPariwisata Dapat Berdampak Pada Ketahanan Nasional, Guru Besar Unmul Paparkan Strateginya
posted 198 days agoDosen Farmasi Unmul Adakan Penyuluhan Dan Workshop Pembuatan Seduhan Teh Herbal Bunga Telang
posted 200 days agoPj Gubernur Kaltim: Penemuan Gas Baru di Lepas Pantai Kaltim diharapkan Meningkatkan Pendapatan Daerah
posted 205 days agoRUU Nomor 3 Tahun 2023 Tentang Ibu Kota Negara Resmi di Sahkan DPR RI
posted 207 days agoPj Gubernur Kaltim Akmal Malik dilantik Mendagri
posted 207 days agoPj Gubernur Kaltim Dilantik 2 Oktober, Sosok Ini Santer Jadi Kandidat Kuat Gantikan Isran Noor
posted 210 days agoUnmul Dengan Otorita IKN Jalin Kerja Sama Pelatihan Sertifikasi Guru
posted 213 days agoProf. Dr. Rahmawati: Raih Guru Besar, Mengenal Lebih Dekat Kiprahnya
posted 213 days agoOtorita IKN dan Kadata Luncurkan Sabuk Hijau Nusantara
posted 213 days ago