SAMARINDA – Peran pemuda tidak boleh lepas dari tugas dan kewajibannya sebagai “kontrol sosial” terhadap segala bentuk kebijakan negara. IKN ini bentuk kebijakan negara, maka dalam konteks kepemimpinan, pemuda harus melihat kebijakan ibu kota negara sudah berjalan sesuai dengan apa yang menjadi impian awal.
Demikian yang disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Daerah Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia Kalimantan Timur ( DPD GMNI Kaltim), Andi Muhammad Akbar yang menyoroti peran kepemimpinan pemuda dalam pembangunan IKN, di kampus Unmul, Samarinda, Rabu (02/11/2022).
Menurut mantan Presiden BEM FISIP Unmul ini, peran pemuda itu kan tidak boleh lepas dari tugas dan kewajibannya sebagai “kontrol sosial” terhadap segala bentuk kebijakan negara.
IKN ini kan bentuk kebijakan negara, tentu dia memiliki dampak-dampak yang akan dirasakan oleh masyarakat. Nah ketika dampak itu ada sesuatu yang negatif, maka disitulah peran anak muda dalam konteks meluruskan situasi yang tadi tidak ideal.
“Konteks kepemimpinan pemuda dalam hal ini adalah bagaimana melihat ibu kota negara bisa berjalan sesuai dengan apa yang menjadi impian yang di awal. Nah impian di awal ini ada banyak sekali misalnya menjadi kota smart, green city, dia tidak menggusur lahan masyarakat, dia tidak menebang hutan, dia tidak menganggu ruang hidup masyarakat adat, dsb.
Dalam konteks pemuda, dia harus mengawal persoalan-persoalan ini agar situasi yang ditakutkan akan terjadi saat pembangunan ikn tersebut tidak terjadi”, tutur Ketua Bidang Politik Ikatan Kekeluargaan Pelajar Mahasiswa Sulawesi Selatan (Ikami Sulsel).
Dia melanjutkan, dalam konteks bagaimana cara berkompetisi anak muda, tentu bahwa situasi sekarang adalah bagaimana anak muda ini mulai mengembangkan ilmu pengetahuan yang lebih punya keahlian dalam konteks melihat pembangunan ibu kota negara ini.
Keahlian-keahlian ini adalah soal keterampilan yang akan mereka tawarkan ketika ada pembangunan ibu kota negara di Kalimantan Timur.
Tetapi selain pemuda yang harus aktif dalam meningkatkan skill, keterampilan dan pengetahuannya tentu pemetaan dari negara ini sangat penting, sehingga masyarakat Kalimantan Timur yang hari ini IKN pindah ke sini itu harus juga perlu diprioritaskan dan diperhatikan.
“Selama ini kita melihat peran negara dalam bagaimana memberikan pemberdayaan terhadap pemuda masih sangat kurang, nah kalau misalnya hari ini IKN dianggap sebagai suatu peradaban maka salah satunya adalah bagaimana pemuda dilibatkan aktif di dalamnya.
Maka negara harus membuat satu konsep secara utuh bagaimana putra dan putri dari penduduk Kalimantan Timur mampu bersaing dalam tataran pembangunan ibukota negara tersebut.
Jadi ada dua hal, pertama adalah bagaimana peningkatan skill, keterampilan dan pengetahuan anak muda mulai dipupuk dari sekarang, dari sd, smp, sma sampai dengan perguruan tinggi negeri dan juga pendidikan non-formal seperti pelatihan-pelatihan itu yang harus diikuti anak muda.
Selain daripada itu juga adalah fasilitas negara terhadap pemuda itu sendiri, bagaimana mereka memprioritaskan pemuda dalam konteks pembangunan ibukota negara ketika IKN jadi di Kalimantan Timur”, tutur Akbar.
“Kalau kondisi kultural di Kalimantan Timur, kalau secara mentalitas terhadap misalnya mengisi pos-pos dunia kerja seperti itu.
Saya berpikir ada banyak kemampuan secara keterampilan dan mentalitas sudah siap kalau menurut saya, karena disini ada Universitas Mulawarman, ada UINSI, ada UMKT, ada UNTAG yang tiap tahunnya, bahkan tiap 3 bulannya itu menghasilkan lulusan yang lebih, misalnya UNMUL ada 1500-an belum lagi di tambah kampus-kampus lain. Kalau kita lihat dari strata pendidikannya, orang-orang yang belajar pengetahuan, mengenyam pendidikan, mengenyam keterampilan di dalam kampus, mereka juga ikut aktif dan terlibat dalam konteks dinamika organisasi di kampus, artinya mentalitas ini sudah teruji di dalam kampus, jadi kalau misalnya dianggap mentalitasnya belum teruji, menurut saya hal ini adalah keliru.
Karena anak-anak muda Kaltim ini sudah mengenyam pendidikan hingga jenjang S1 seperti itu, walaupun mungkin secara umum dalam dunia pendidikan lain belum merata, tetapi dalam konteks bagaimana menyongsong ibukota negara saya pikir anak muda Kaltim sudah siap, tinggal negara lagi bagaimana memfasilitasi pemuda dalam memberikan prioritas, memberikan akses dan memberikan kesempatan kepada pemuda juga agar sama-sama berpartisipasi dalam pembangunan IKN.
Jadi kalau soal mentalitas, soal kemampuan, soal keterampilan, soal skill saya pikir anak muda Kalimantan Timur ini sudah sangat siap”, tutur Akbar.
“Harapan saya terhadap badan otorita IKN, karena ini masa transisi, definitif atau belum resmi. Kita ingin satu adalah soal bagaimana partisipasi dalam setiap perumusan kebijakan melibatkan seluruh komponen masyarakat, mulai dari masyarakat adatnya, kelompok pemudanya, kelompok masyarakatnya, teman-teman buruhnya, teman-teman petaninya apalagi di ring 1 ibu kota negara.
Nah kita sering turun ke lapangan, kritik itu yang sering dilontarkan warga negara, walaupun mungkin dari badan otorita sudah bilang mengundang perwakilan-perwakilan tetapikan kritik dari masyarakat bawah itu bukan perwakilan dari warga ring 1 atau orang-orang yang ada di sekitar IKN, nah itu satu bagaimana cara meningkatkan partisipasi dalam setiap perumusan kebijakan IKN.
Kedua kita ingin bahwa IKN ini kan dianggap sebagai salah satu bentuk peradaban di masa yang akan mendatang, maka ketika misalnya ini yang menjadi impian negara, maka harus warga negara itu dapat merasakan dampak peradaban itu.
Jadi kita tidak ingin bahwa ada bangunan megah, ada gedung-gedung tinggi, ada proyek-proyek mewah, tetapi masyarakat adatnya tersingkir, petaninya tidak bisa lagi bertani, buruhnya tidak bisa lagi bekerja, pemudanya justru tersingkirkan, budaya kita justru menghilang, nah kita tidak menginginkan hal-hal seperti itu ketika ibukota negara ini terjalankan, kita minta kepada badan otorita untuk memperhatikan banyak aspek-aspek, seperti perbanyaklah bicara dengan masyarakat Kalimantan Timur, lebih banyaklah mendengar apa yang menjadi keinginan seluruh komponen atau kelompok masyarakat yang ada di Kalimantan Timur, juga salah satunya adalah pemuda di dalamnya”, tutur Akbar.
Lanjut, yang kita inginkan adalah ibukota negara ini memberikan akses terhadap seluruh komponen warga negara untuk bisa merasakan dampak pembangunan itu, mulai dari tahap perencanaan, pembangunan sampai dengan ada, minimal masyarakat kita bisa terdampak secara ekonominya meningkat, yang tadi kurang sejahtera menjadi sejahtera, yang sebelumnya tidak bisa mengenyam pendidikan yang layak menjadi bisa mengenyam pendidikan yang layak, dia bisa mengakses kesehatan yang juga layak untuk keluarganya kita menginginkan hal itu.
“Yang lain juga bagaimana IKN bisa berpengaruh kepada infrastruktur yang ada di Kalimantan Timur karena kita tahu infrastrukturnya sangat buruk, apalagi kalau bicara tata ruang wilayah. Tata ruang wilayah kita di kaltim ini dipenuhi lubang-lubang tambang, ada batu-bara yang dikeruk di sana-sini, ada penebangan pohon, kita ingin kedepan bahwa industri-industri sakit ini sudah mulai dihilangkan, kalau misalnya ingin membangun peradaban dari Kalimantan Timur ini untuk Indonesia, nah hadirnya ibukota negara ini minimal kita ingin bahwa kerusakan-kerusakan lingkungan yang tadi sudah terjadi bisa berkurang bahkan menghilang, kita tidak ingin lagi mendengar anak meninggal di kolam tambang, ada masyarakat yang tergusur tanahnya oleh tambang batu bara, kita tidak ingin mendengar ada petani yang tergusur lahan pertaniannya akibat pembangunan atau eksploitasi pertambangan, kita tidak ingin lagi mendengar kekeringan sungai gara-gara eksploitasi atau penanaman sawit secara berlebihan. Hal-hal itu yang ingin kita lihat kedepan dan tentu hal ini tidak mudah, badan otorita perlu banyak sekali mendengar masyarakat di Kalimantan Timur, jadi bukan melihat bagaimana secara teknis keahliannya soal pembangunan, infrastruktur dsb, tetapi selain daripada gedung-gedung megah itu, ada kehidupan masyarakat lain yang sudah lama disitu, beranak-pinak disitu dan kehidupan itu masih ingin kita lanjutkan bahkan sampai adanya ibukota negara”, tutup Akbar mengakhiri.
Warta Kaltim @2022-Reynaldy
Kembangkan Wisata Sungai Samarinda, Hetifah Fasilitasi Kegiatan BISA dan Ngabuburit di Kapal Wisata
posted 32 days agoUMKT Miliki Prodi Baru di Bidang Kedokteran, Hetifah: Selamat Mencetak Dokter Berkualitas Untuk Kaltim
posted 38 days agoPenduduk Kaltim Diberi Formasi Khusus CPNS IKN Tahun 2024. Pemerintah Siapkan Formasi untuk 'Fresh Graduate' dan IKN
posted 41 days agoCair 10 Hari Sebelum Idul Fitri. Pemerintah Resmi Umumkan THR dan Gaji ke-13 ASN Cair 100 Persen
posted 41 days agoSatu-satunya Perempuan Dapil Kaltim di DPR RI, Hetifah: Kita Harus Bekerja Lebih Keras
posted 46 days agoMitra Hijau dan AJI Samarinda Gelar Pelatihan Jurnalistik Liputan Mendalam Isu Transisi Energi
posted 48 days agoGerakan Ekonomi Beli Produk UMKM, Gelar Business Matching UMKM dan PHRI Hasilkan Transaksi Potensial Rp 6,3 Miliar
posted 48 days agoPercepat Transisi Energi Berkeadilan, PW Muslimat NU Kaltim Diskusi Dengan The International Climate Initiative (IKI)
posted 49 days agoLangkah Progresif Pusat Kajian IKN dan SDG’s LP2M Unmul, Gelar Rapat Koordinasi Bahas Isu Strategis
posted 51 days agoMahasiswa Fisip Unmul Hadirkan PT. MHU Bahas Pemberdayaan Masyarakat
posted 51 days agoKPU Balikpapan Gelar Rapat Pleno, Ini Prediksi Calon Anggota DPRD Balikpapan Tahun 2024-2029
posted 52 days agoOtorita IKN bersama Kemsetneg Gelar Setneg Mantul Goes To Campus Universitas Mulawarman
posted 65 days ago2,3 Juta Rekrutmen ASN Tahun 2024, Menteri PANRB Lakukan Evaluasi Seleksi CASN 2023
posted 98 days agoKampung di Kaltim Menerima Rp378 Juta dari Program Penurunan Emisi
posted 102 days agoAwal Tahun 2024, Rektor Unmul Tanam Pohon di IKN
posted 102 days agoIlmuwan Mengklaim Piramida Tertua di Dunia di Gunung Padang Indonesia
posted 103 days agoPercepat Transformasi dan Keterpaduan Layanan Digital Nasional, Kemendagri Akselerasi Aktivasi Identitas Kependudukan Digital
posted 103 days agoBeasiswa LPDP 2024 Tahap 1 Pendaftarannya Dibuka Hari Ini!
posted 105 days agoKemenparekraf Kembangkan Ecotourism, Siap Berdayakan Wisata di Sekitar Nusantara
posted 106 days agoSambut IKN, Bunga Bangsa Hadirkan SMA Terintegrasi
posted 106 days agoYusan Triananda Sosialisasikan Fungsi dan Peranan Forum CSR Kaltim Dalam Kolaborasi Pembangunan
posted 143 days agoWujudkan Pentahelix Kesejahteraan Sosial, Dinas Sosial Kaltim Libatkan Forum CSR Gelar Pertemuan CSR Se-Kaltim
posted 148 days agoSebagai Alat Bantu Kebijakan Kependudukan di Daerah, BKKBN Kaltim Sosialisasikan Siperindu
posted 148 days agoPT. MHU Promosikan Coklat IKN Pada Nusantara Agrifest 2023
posted 152 days agoKepala BPSDM Kemendagri Ungkap Tiga Prasyarat Utama Indonesia Emas 2045
posted 152 days agoJokowi Bilang Tingkat Stres Guru Lebih Tinggi daripada Pekerjaan Lain
posted 152 days agoKPK Melakukan OTT 11 Orang di Kaltim, Tetapkan 5 tersangka termasuk Pejabat BBPJN PUPR
posted 153 days agoTingkatkan Kompetensi Lulusan, Prodi Pembangunan Sosial Fisip Unmul Rubah Kurikulum Kearah Berbasis OBE
posted 153 days agoMenumbuhkan Inspirasi UMKM: Forum CSR Kaltim Bahas Minuman Tradisional Herbal, Manisan Jahe dan Pemasarannya
posted 155 days agoTingkatkan Kinerja, Perusda Melati Bhakti Satya Resmi Menjadi Perseroda
posted 157 days agoPNS dengan Kinerja Buruk, Tahun 2024 Bakal Mudah Dipecat!
posted 157 days agoProf. Rahmawati Didik Masyarakat Kawasan IKN Buat Konten Positif
posted 158 days agoIndonesia Terpilih Anggota Dewan Eksekutif UNESCO 2023-2027
posted 161 days agoSetia P Lenggono Plt. Direktur Ketahanan Pangan Otorita IKN : Pertanian di IKN Harus Menjadi Model Terbaik
posted 164 days agoDikira Punah Spesies Mamalia yang Lama Hilang 62 Tahun Ditemukan di Pegunungan Papua
posted 167 days agoBincang- Bincang Dengan Ketua MPR RI Soal IKN Dalam Perfektif UU Otonomi Daerah
posted 169 days agoForum CSR Kaltim Resmi Dikukuhkan, Menjadi Katalisator Kesejahteraan Sosial Luncurkan Aplikasi E-CSR
posted 169 days agoProdi Ilmu Pemerintahan Fisip Unmul Presentasikan Hasil Penelitian Dalam Seminar Nasional Fraksionalisasi Etnis dan Polarisasi Etnis di IKN
posted 170 days agoHasil Riset: Di IKN Etno-Demografinya Relatif Kondusif Walaupun Fraksionalisasi Etnis Tinggi dan Polarisasi Etnis Slighly High
posted 171 days agoLPB PAMA Banua Etam Latih Public Speaking UMKM Kutim
posted 187 days agoWarga Penerima Uang Ganti Kerugian Lahan di IKN Dibekali Kewirausahaan
posted 192 days agoPariwisata Dapat Berdampak Pada Ketahanan Nasional, Guru Besar Unmul Paparkan Strateginya
posted 197 days agoDosen Farmasi Unmul Adakan Penyuluhan Dan Workshop Pembuatan Seduhan Teh Herbal Bunga Telang
posted 199 days agoPj Gubernur Kaltim: Penemuan Gas Baru di Lepas Pantai Kaltim diharapkan Meningkatkan Pendapatan Daerah
posted 204 days agoRUU Nomor 3 Tahun 2023 Tentang Ibu Kota Negara Resmi di Sahkan DPR RI
posted 205 days agoPj Gubernur Kaltim Akmal Malik dilantik Mendagri
posted 206 days agoPj Gubernur Kaltim Dilantik 2 Oktober, Sosok Ini Santer Jadi Kandidat Kuat Gantikan Isran Noor
posted 209 days agoUnmul Dengan Otorita IKN Jalin Kerja Sama Pelatihan Sertifikasi Guru
posted 211 days agoProf. Dr. Rahmawati: Raih Guru Besar, Mengenal Lebih Dekat Kiprahnya
posted 212 days agoOtorita IKN dan Kadata Luncurkan Sabuk Hijau Nusantara
posted 212 days ago