Oleh : Aji Sofyan Effendi
Sebelum saya menguraikan lebih lanjut persiapan daerah khususnya Kaltim dan 10 kabupaten/kota dalam menangkap peluang ekonomi dan bisnis hasil G20, perlu digambarkan secara makro, manfaat komitmen G20 secara ekonomi baik dalam jangka pendek, jangka menengah maupun jangka Panjang, semua jenjang ini sejatinya bisa di eksekusi di daerah, setidaknya pintu Kerjasama internasional sudah terbuka lebar, regulasi nya juga membuka ruang lebar untuk itu, Kaltim tinggal menindaklanjuti turunannya dengan membangun komitmen Bersama 10 kabko di kaltim, Langkah awal untuk Rapat Koordinasi antar kepala daerah beserta OPD terkait dengan diseminasi G20 ini perlu dilakukan sebagai fundamental strategis sebelum melakukan eksekusi, pemahaman komprehensif atas hasil G20 ini yang sudah mengeluarkan biaya yang tidak sedikit, tentu sangat disayangkan kalau tidak mengakar di tingkat OPD sebagai ujung tombak pemerintah daerah untuk melakukan eksekusi, selain dari entitas bisnis Kalimantan timur. Peran KADIN KALTIM, HIPMI KALTIM, dan organisasi bisnis lainnya di daerah perlu mengambil posisi peluang ini, karena selain komitmen G20 juga ada komitmen B20 sebagai wadah eksekutor para pebisnis global dan daerah.
Hasil Laporan Tim Kerja G20, Universitas Indonesia, merilis ulasan, Ada 3 benefit yang diperoleh Indonesia dan daerah tentunya atas penyelenggaraan G20 ini, yaitu : Manfaat ekonomi, Manfaat politik dan Manfaat Pembangunan Sosial, manfaat ini dapat ditimbulkan baik melalui manfaat main event (summit) maupun side event (pra-summit) Di bidang ekonomi, dampak langsung penyelenggaraan Presidensi G20 ialah peningkatan penerimaan visa negara melalui kehadiran delegasi dan peserta internasional. Kegiatan Presidensi G20 dapat berkontribusi secara signifikan terhadap sektor-sektor yang berhubungan langsung terhadap sektor akomodasi dan makan minum, sektor transportasi, dan sektor pariwisata. Berbagai pertemuan internasional dalam mekanisme G20 selama masa presidensi Indonesia juga dapat meningkatkan perekonomian lokal baik yang berskala kecil maupun menengah. Dalam jangka menengah, peningkatan kegiatan ekonomi tersebut diproyeksikan dapat menciptakan lapangan pekerjaan sebesar 33.000 tenaga kerja dan memberi sinyal positif bagi masyarakat. Penyelenggaraan Presidensi G20 oleh Indonesia tahun 2022 diestimasikan mampu memberi manfaat ekonomi 1,502 kali lebih besar dari forum pertemuan IMF-WB yang diselenggarakan Indonesia tahun 2018. Presidensi G20 diestimasikan akan meningkatkan PDB nasional sebesar Rp7,43 triliun. Dalam jangka panjang, (1) ke ketuaan Indonesia di G20 dalam meningkatkan kerjasama multilateralime yang bermanfaat bagi pembagunan Indonesia. Analytical Hierarchy Process memperlihatkan bahwa forum G20 adalah kerjasama multilateral paling strategis dengan nilai 65.1%. Urutan ini diikuti oleh OECD dengan nilai 20,5% dan Kerjasama Selatan Selatan dan Triangular (KSST) dengan nilai 14.4%. Dari grafik sensitivity Performance juga dapat dilihat bahwa Forum G20 unggul di semua aspek kriteria kecuali pada aspek biaya. Kerja sama dalam G20 yang anggotanya merupakan ekonomi terbesar dari seluruh kawasan di dunia dapat mendorong kerjasama antar-kawasan. (2) Sebagai Presiden G20 tahun 2022, Indonesia dapat mengusung isu-isu strategis dengan menyelaraskan agenda kerja sama dalam G20 dengan arah kepentingan negara melalui agenda setting. Berdasarkan hasil Pairwise comparison, isu strategis yang harus muncul dalam forum G20 adalah infrastruktur, regulasi keuangan, perubahan iklim serta isu ketimpangan dan kemiskinan. (3) Ke ketuaan Indonesia di G20 juga memberi manfaat di bidang perdagangan dan investasi. Sumber investasi dunia berasal dari Jepang, China, US, dan Uni Eropa yang semuanya anggota G20. Peningkatan aktivitas perdagangan dan investasi melalui keterlibatan Indonesia di G20 pada gilirannya akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang dibutuhkan di tengah upaya Indonesia untuk melepaskan diri dari middle income trap. Kerjasama perdagangan dan investasi dapat difokuskan pada keunggulan komparatif Indonesia yang dapat diidentifikasikan melalui indeks Revealed Comparative Advantage (RCA)
Terkait dengan hal tersebut diatas, dalam persfektif Kalimantan timur, ada beberapa point yang bisa dijadikan bahan untuk memecahkan bottle nack yaitu : Masalah infrastruktur (jalan/ jembatan, energi listrik dan air bersih) di daerah misalnya, kita menyadari persoalan insfrastruktur ini adalah “persoalan bahari” yang selalu terkendala dalam eksekusinya baik kendala finansial maupun regulasi, nah hasil G20 ini memberikan solusi atas hal tersebut, mengingat keterbatasan APBN dimana Indonesia dengan 38 Propinsi, 525 Kabko dan 75.000 Desa, saat ini masih memiliki infrastruktur yang kurang memadai, bahkan masuk dalam kriteria buruk, maka peluang untuk perbaikan dan penciptaan infrastruktur daerah terbuka lebar Kerjasama dalam bentuk G to G maupun B to B, adalah pintu masuk yang sangat terbuka untuk di eksekusi, komitmen kearah tersebut sudah tertulis dengan jelas dan terang benderang, Tentunya secara teknis DED maupun anggaran harus dibuat sedetail mungkin, kita dapat mengambil contoh jalan antar kabko di Kaltim seperti arah Samarinda ke Kutai Barat, atau kutim ke Berau, berharap dari APBD Propinsi atau APBD kabko, juga tidak mudah karena pembiayaannya relatif besar, begitu juga dengan pembiayaan APBN, walaupun ada prioritas untuk pembangunan IKN, namun jalan infrastruktur antar kabko di Kaltim ini, masih belum menjadi prioritas, terkecuali jalan pendukung dari dan kearah lokasi IKN, yaitu seputar Balikpapan, dan PPU bahkan untuk di daerah Kukar sendiri belum terlihat progres yang berarti.
Begitu juga halnya dengan energi listrik, sangat kita sadari di Kabko Kaltim ini persoalan energi listrik juga masih berada di list kedua selain infrastruktur, cukup banyak desa-desa kita yang belum teraliri listrik, ini pun menjadi issue yang dibahas di forum G20 walaupun tidak spesifik, terutama terkait dengan komitmen penggunaan EBT, banyak memang persoalan yang muncul, mengapa EBT ini belum menjadi trending topic di daerah, setidaknya ada beberapa alasan diantaranya, Regulasi EBT, Pasar EBT, Riset dan Development tentang EBT yang masih minim, Pelaku bisnis EBT, harga jual EBT, serta minimnya insentif fiscal untuk EBT, ini adalah Sebagian kecil dari masalah-masalah yang muncul, lalu bagaimana solusinya bagi daerah Kalimantan timur dalam konteks hasil G20 ?
Bagi Kalimantan timur, Raw material untuk EBT ini adalah bukan hal baru, sumber energi baru terbarukan dari alam Kalimantan timur terbentang dengan luas, dari energi angin, air, dll, sebagai daerah khatulistiwa Kaltim memiliki imbas energi matahari, di beberapa tempat tertentu energi listrik yang berasal dari matahari malah sudah dilaksanakan, seperti solar cell, saat Napak tilas di Hutan Raya Mangrove Bali, terpampang sebuah danau yang cukup luas untuk ukuran danau, dimana terpasang lempengan sollar cell yang memberikan energi penerangan di wilayah hutan Mangrove serta laboratorium pembibitan tanaman hutan Mangrove, namun bagi Kalimantan timur, walaupun raw material EBT tersedia dengan jumlah yang berlimpah namun belum sampai pada perencanaan eksekusinya, hal ini terjadi karena faktor-faktor yang sudah saya sebutkan diatas.
Untuk itu terobosan daerah Kaltim ini serta komitmen G20 diatas, seyogianya bisa memanfaatkan peluang tersebut dengan melakukan Kerjasama G to G antar negara G20 untuk membangun EBT di Kalimantan Timur. Setidaknya dengan Kerjasama ini tidak akan menguras APBD daerah Kaltim, karena skema pembiayaan nya banyak opsi yang bisa dipilih.
Kalimat kunci dari persiapan daerah Kalimantan Timur, untuk menindak lanjuti hasil Presidensi G20 ini, meliputi :
Bersambung….
Warta Kaltim @2022- Juliati
Kembangkan Wisata Sungai Samarinda, Hetifah Fasilitasi Kegiatan BISA dan Ngabuburit di Kapal Wisata
posted 24 days agoUMKT Miliki Prodi Baru di Bidang Kedokteran, Hetifah: Selamat Mencetak Dokter Berkualitas Untuk Kaltim
posted 30 days agoPenduduk Kaltim Diberi Formasi Khusus CPNS IKN Tahun 2024. Pemerintah Siapkan Formasi untuk 'Fresh Graduate' dan IKN
posted 33 days agoCair 10 Hari Sebelum Idul Fitri. Pemerintah Resmi Umumkan THR dan Gaji ke-13 ASN Cair 100 Persen
posted 33 days agoSatu-satunya Perempuan Dapil Kaltim di DPR RI, Hetifah: Kita Harus Bekerja Lebih Keras
posted 38 days agoMitra Hijau dan AJI Samarinda Gelar Pelatihan Jurnalistik Liputan Mendalam Isu Transisi Energi
posted 40 days agoGerakan Ekonomi Beli Produk UMKM, Gelar Business Matching UMKM dan PHRI Hasilkan Transaksi Potensial Rp 6,3 Miliar
posted 40 days agoPercepat Transisi Energi Berkeadilan, PW Muslimat NU Kaltim Diskusi Dengan The International Climate Initiative (IKI)
posted 41 days agoLangkah Progresif Pusat Kajian IKN dan SDG’s LP2M Unmul, Gelar Rapat Koordinasi Bahas Isu Strategis
posted 43 days agoMahasiswa Fisip Unmul Hadirkan PT. MHU Bahas Pemberdayaan Masyarakat
posted 43 days agoKPU Balikpapan Gelar Rapat Pleno, Ini Prediksi Calon Anggota DPRD Balikpapan Tahun 2024-2029
posted 44 days agoOtorita IKN bersama Kemsetneg Gelar Setneg Mantul Goes To Campus Universitas Mulawarman
posted 57 days ago2,3 Juta Rekrutmen ASN Tahun 2024, Menteri PANRB Lakukan Evaluasi Seleksi CASN 2023
posted 90 days agoKampung di Kaltim Menerima Rp378 Juta dari Program Penurunan Emisi
posted 94 days agoAwal Tahun 2024, Rektor Unmul Tanam Pohon di IKN
posted 94 days agoIlmuwan Mengklaim Piramida Tertua di Dunia di Gunung Padang Indonesia
posted 94 days agoPercepat Transformasi dan Keterpaduan Layanan Digital Nasional, Kemendagri Akselerasi Aktivasi Identitas Kependudukan Digital
posted 95 days agoBeasiswa LPDP 2024 Tahap 1 Pendaftarannya Dibuka Hari Ini!
posted 97 days agoKemenparekraf Kembangkan Ecotourism, Siap Berdayakan Wisata di Sekitar Nusantara
posted 98 days agoSambut IKN, Bunga Bangsa Hadirkan SMA Terintegrasi
posted 98 days agoYusan Triananda Sosialisasikan Fungsi dan Peranan Forum CSR Kaltim Dalam Kolaborasi Pembangunan
posted 135 days agoWujudkan Pentahelix Kesejahteraan Sosial, Dinas Sosial Kaltim Libatkan Forum CSR Gelar Pertemuan CSR Se-Kaltim
posted 140 days agoSebagai Alat Bantu Kebijakan Kependudukan di Daerah, BKKBN Kaltim Sosialisasikan Siperindu
posted 140 days agoPT. MHU Promosikan Coklat IKN Pada Nusantara Agrifest 2023
posted 144 days agoKepala BPSDM Kemendagri Ungkap Tiga Prasyarat Utama Indonesia Emas 2045
posted 144 days agoJokowi Bilang Tingkat Stres Guru Lebih Tinggi daripada Pekerjaan Lain
posted 144 days agoKPK Melakukan OTT 11 Orang di Kaltim, Tetapkan 5 tersangka termasuk Pejabat BBPJN PUPR
posted 145 days agoTingkatkan Kompetensi Lulusan, Prodi Pembangunan Sosial Fisip Unmul Rubah Kurikulum Kearah Berbasis OBE
posted 145 days agoMenumbuhkan Inspirasi UMKM: Forum CSR Kaltim Bahas Minuman Tradisional Herbal, Manisan Jahe dan Pemasarannya
posted 146 days agoTingkatkan Kinerja, Perusda Melati Bhakti Satya Resmi Menjadi Perseroda
posted 149 days agoPNS dengan Kinerja Buruk, Tahun 2024 Bakal Mudah Dipecat!
posted 149 days agoProf. Rahmawati Didik Masyarakat Kawasan IKN Buat Konten Positif
posted 150 days agoIndonesia Terpilih Anggota Dewan Eksekutif UNESCO 2023-2027
posted 153 days agoSetia P Lenggono Plt. Direktur Ketahanan Pangan Otorita IKN : Pertanian di IKN Harus Menjadi Model Terbaik
posted 156 days agoDikira Punah Spesies Mamalia yang Lama Hilang 62 Tahun Ditemukan di Pegunungan Papua
posted 159 days agoBincang- Bincang Dengan Ketua MPR RI Soal IKN Dalam Perfektif UU Otonomi Daerah
posted 161 days agoForum CSR Kaltim Resmi Dikukuhkan, Menjadi Katalisator Kesejahteraan Sosial Luncurkan Aplikasi E-CSR
posted 161 days agoProdi Ilmu Pemerintahan Fisip Unmul Presentasikan Hasil Penelitian Dalam Seminar Nasional Fraksionalisasi Etnis dan Polarisasi Etnis di IKN
posted 162 days agoHasil Riset: Di IKN Etno-Demografinya Relatif Kondusif Walaupun Fraksionalisasi Etnis Tinggi dan Polarisasi Etnis Slighly High
posted 163 days agoLPB PAMA Banua Etam Latih Public Speaking UMKM Kutim
posted 178 days agoWarga Penerima Uang Ganti Kerugian Lahan di IKN Dibekali Kewirausahaan
posted 184 days agoPariwisata Dapat Berdampak Pada Ketahanan Nasional, Guru Besar Unmul Paparkan Strateginya
posted 189 days agoDosen Farmasi Unmul Adakan Penyuluhan Dan Workshop Pembuatan Seduhan Teh Herbal Bunga Telang
posted 191 days agoPj Gubernur Kaltim: Penemuan Gas Baru di Lepas Pantai Kaltim diharapkan Meningkatkan Pendapatan Daerah
posted 196 days agoRUU Nomor 3 Tahun 2023 Tentang Ibu Kota Negara Resmi di Sahkan DPR RI
posted 197 days agoPj Gubernur Kaltim Akmal Malik dilantik Mendagri
posted 198 days agoPj Gubernur Kaltim Dilantik 2 Oktober, Sosok Ini Santer Jadi Kandidat Kuat Gantikan Isran Noor
posted 201 days agoUnmul Dengan Otorita IKN Jalin Kerja Sama Pelatihan Sertifikasi Guru
posted 203 days agoProf. Dr. Rahmawati: Raih Guru Besar, Mengenal Lebih Dekat Kiprahnya
posted 204 days agoOtorita IKN dan Kadata Luncurkan Sabuk Hijau Nusantara
posted 204 days ago