Salo Palai,Kukar – Potensi buah nipah yang melimpah di Desa Salo Palai kini terus dikembangkan menjadi produk bernilai ekonomi melalui program pengabdian masyarakat Universitas Mulawarman. Tim pengabdian masyarakat yang terdiri dari dosen dan mahasiswa Prodi S1 Gizi UNMUL melaksanakan kegiatan Sosialisasi dan Pelatihan Perhitungan Harga Pokok Produksi (HPP), Strategi Pemasaran, serta Literasi Digital bersama mitra Kelompok Tani Hutan (KTH) Baba Gusung. Pengabdian ini merupakan bagian dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, yang dilaksanakan melalui kolaborasi Tim Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman.(4/09)
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pelaku usaha terutama mitra kerjasama yaitu KTH Baba Gusung dalam menghitung biaya produksi, menentukan harga jual yang tepat, serta mengembangkan strategi pemasaran yang efektif. Selain itu, peserta juga dibekali keterampilan literasi digital untuk memanfaatkan media sosial dan platform daring dalam proses pemasaran produk olahan tepung nipah.
Ketua pelaksana, Leny Eka Tyas Wahyuni, S.Gz., M.Si, menyampaikan bahwa program ini tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga praktik secara langsung. “Kami ingin membantu masyarakat agar bisa mengolah buah nipah tua menjadi produk unggulan yang bernilai jual tinggi, sekaligus mampu memasarkan secara digital agar lebih dikenal luas,” ujarnya.
Sesi pertama tim pengabdian membahas tentang Perhitungan Harga Pokok Produksi (HPP). Peserta dilatih untuk menghitung biaya produksi secara rinci dan menentukan harga jual produk yang tepat agar usaha tetap kompetitif sekaligus menguntungkan. Selanjutnya, sosialisasi berfokus pada Strategi Pemasaran, yang memberikan pemahaman mengenai segmentasi pasar, target konsumen, serta penerapan bauran pemasaran (marketing mix) dalam pengembangan usaha lokal. Pada sesi terakhir, materi Literasi Digital untuk Promosi dan Pemasaran dipaparkan dengan menekankan pentingnya pemanfaatan media sosial dan platform digital lainnya untuk memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan daya saing produk.
Perwakilan mitra mengungkapkan rasa terima kasih atas pelaksanaan kegiatan ini. “Selama ini kami kesulitan menentukan harga produk dan strategi pemasaran. Dengan pelatihan ini, kami jadi lebih paham cara menghitung HPP dan bagaimana memasarkan produk olahan nipah dengan media digital,” katanya. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan produk olahan nipah, seperti tepung nipah tua dan turunannya dapat menjadi komoditas unggulan Desa Salo Palai sekaligus mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui inovasi dan pemasaran digital.
Warta Kaltim @2025-Jul