NEWS:

  • Sukseskan Moto GP Mandalika, Rivan Purwantono dan Kakorlantas Polri Cek Kesiapan Pengamanan Personel
  • Jasa Raharja Raih Penghargaan Transformasi Layanan Publik dalam Ajang Inovasi Membangun Negeri
  • Jasa Raharja Jamin Seluruh Korban Kecelakaan Bus dan Truk di Pati (Jalur Pantura) 
  • RDP Bersama Komisi VI DPR RI, Rivan A. Purwantono Paparkan Sejumlah Inisiatif Strategis Jasa Raharja 
  • Unmul Kembangkan Wisata Di Kaltim Melalui Storytelling, Gelar FGD Hasil Penelitian

Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Provinsi Kalimantan Timur Sumadi Ketika Sebagai Narasumber Workshop Pendidikan dengan tema “Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan”. Photo kanan  Sumadi, Dr. Ir. Hetifah Sjaifudian, MPP dalam kegitan Workshop Pendidikan dengan tema “Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan”. PENAJAM- Bentuk pemerkosaan 'by kredit' Jauh lebih besar potensinya dibandingkan pemerkosaan dengan kekerasan. Pemerkosaan 'by kredit' dimulai dari proses kenalan, merayu, pacaran, ke tempat sepi, meraba, berciuman lalu melakukan hubungan seks kemudian ditinggalkan, Disampaikan Ketua Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Provinsi Kalimantan Timur Sumadi Ketika sebagai narasumber Workshop Pendidikan dengan tema “Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan”. diselenggarakan Ditjen PAUD Dikdasmen Kemendikbud ristek RI di The Rich Hotel, Kelurahan Lawe-Lawe, Penajam, Rabu (23/8/2023). Dihadiri kepala sekolah dan Guru dari PAUD,  SD, SMP, SMA

“Di antara berbagai kekerasan terutama di sekolah itu yang paling Kita waspadai adalah kekerasan seksual yaitu pemerkosaan “by kredit“. Pemerkosaan 'by kredit' ini pada intinya adalah pola pemerkosaan yang dilakukan secara bertahap dari proses perkenalan proses pacaran, mencari tempat yang sepi melakukan hubungan seksual kemudian perempuan ditinggalkan” Tutur Sumadi

“Pemerkosaan Jenis ini sebetulnya jauh lebih besar dibanding dengan pemerkosaan dengan kekerasan yang sebenarnya, karena kekerasan ini tidak disadari baik itu oleh si anak (korban) yang mendapatkan perlakuan perkosaan ataupun oleh pelaku , bahkan oleh masyarakat itu sendiri"

Sumadi juga Dosen Kampus Widyagama Kaltim menegaskan Korbannya ini sangat banyak. Kita pernah melakukan penelitian untuk AYLA (anak yang dilacurkan dan melacurkan). Mereka itu berawal dari hubungan dengan pacarnya yang kemudian berakhir ditinggal, Mereka ditinggal lanjut sekalian melacurkan diri. Ini saya kira satu hal yang sangat berbahaya. tuturnya

“Pemerkosaan 'by kredit”' seharusnya diwaspadai sejak dini, saya harap peserta yang hadir yakni Kepala Sekolah, Guru dari PAUD, SD, SMP dan SLTA harapan saya lebih waspada terhadap kekerasan seksual yang berkaitan dengan pemerkosaan ‘by kredit’ itu” Tegas Sumadi

Workshop dihadiri  Dr. Ir. Hetifah Sjaifudian, MPP (Wakil Ketua Komisi X DPR RI); Dr. Jumeri, STP, M.Si (Widyaprada Ahli Utama di Direktorat SD Kemendikbudristek RI ). Sebagai narasumber selain Ketua KPAD Kaltim Sumadi juga menghadirkan Kurniawan, ST,.MBA Kapokja Regulasi dan Tata kelola Pendidikan, Ditjen Dikdasmen, Kemendikbudristek RI; Mulyono, S. Pd. MM (Kepsek SLB Negeri Balikpapan/ Fasilitator Nasional Sekolah Ramah Anak). Acara di pandu Sadikin, M.Pd (Anggota Bidang Kelembagaan dan Kemitraan, KPAD Kaltim) sebagai Moderator.

Warta Kaltim @2023- Jul

Berita Lainnya...

 

NEXT

WARTA UPDATE

« »